Rabu, 28 Desember 2011

Siapa Yang Salah ?!


Suatu hari Bonadi pergi ke kota dengan tujuan untuk membeli sembako untuk dijual kembali. Pada pukul 07.15 Wib Bonadi berangkat menuju ke kota “B” dengan mengendarai sepedah buntut dan waktu tempuh kurang lebih 1 Jam. Setelah satu jam berlalu Bonadi sampai di kota dan menyegerakan diri untuk menuju Toko yang menjual sembako. Yang dibeli Bonadi  20 Kg gula pasir, 50 Kg Beras, 15 susu kaleng dan 1 Krat telur kurang lebih berisi 100 telur. Setelah  20 menit belanja  barang belanjanya segera ditata disepedah buntutnya dan segera kembali menuju ke Desa “K” dalam perjalan Bonadi berharap-harap cemas kira-kira sampai rumah nanti telur yang saya beli ini tinggal berapa??....
Setelah melewati  satu kecamatan terdekat dengan kota “B” Bonadi coba melihat telur yang di bawa ternyata “masih aman” telurnya utuh. Bonadi melanjutkan kembali perjalannya dan sampai pada kecamatan kedua, dengan harap-harap cemas Bonadi coba menengok telur yang di bawa ternyata ada 2 yang pecah karena bersenggolan antara sesame telur. Selanjutnya Bonadi melanjutkan perjalanan menuju kekecamatan berikutnya dan sesampainya di sana Bonadi menengok kembali telur yang di bawanya dan ternyata ada 3 teman telur yang ikutan pecah karena bersenggolan dengan temannya. Kurang lebih 50 menit Bonadi melakukan perjalanannya dan sampailah pada Desa dimana dia tinggal dan sebelum sampai di rumah Bonadi coba menengok kembali telur yang di bawanya ternyata ada 5 telur yang pecah karena bersenggolan antara sesama telur.
Sambil tidak percaya kalo telur yang dibawa tinggal  90 karena yang 10 mengalami kecelakaan di jalan. Bonadi bertanya dalam hati , Siapakah yang Salah??.... Bonadi coba menjawab yang salah saya?... Sepeda saya?....atau jalan saya?.......
1.       Kalau saya, ya masak sih saya tega membuat telurku pecah toh itu nanti mau dijual kembali.
2.     Kalau sepeda saya, ya masak sih perasaan sepedah saya masih enak untuk dinaiki dan sekoknya masih empuk
3.   Pasti yang salah jalan saya.......!! karena banyak tambalan segunung tidak merata lagi dan masih banyak yang bolong dimana-mana…..…….!! dan kalau dilewati serasa naik gunung…………..!! terus siapa dong yang bertanggung jawab………!! apakah kondisi ini akan terus berjalan sampai telurku pecah semua…….??

Kasihan Deh Telurku…………………..…??       by_hr

Keluarga

Hal terindah dalam hidup kita adalah keluarga, dimana keluarga merupakan tempat kita mencurahkan segala perasaan baik susah, senang, menderita maupun gembira.Di dalam keluarga sifat seseorang akan terbentuk baik itu sifat yang akan mengarah pada kebaikan maupun keburukan maka dari itu kita selaku aktor di dalam keluarga harus bisa menciptakan kondisi yang mampu mengarah pada kebaikan, salah satunya adalah menciptakan kondisi yang harmonis antara Bapak, Ibu dan Anak. Dengan keharmonisan tersebut seorang anak akan menemukan jati dirinya sebagai anak yang mendapatkan kasih sayang dari seorang Ibu dan Bapak, dan Ibu merasa dirinya menjadi seorang ibu karena dihargai, dihormati seorang Anak dan Bapak. Sedangkan Bapak merasa tenang dalam mencari nafkah karena melihat Anak dan Ibu yang akan selalu menanti kedatanganya dengan senyum dan kasih sayang. Dengan kondisi seperti ini saya jamin 100% keluarga Indonesia tidak ada yang namanya perceraian, kekerasan dalam rumah tangga dan kenakalan remaja.

"Hidup Keluarga Indonesia Bahagia, Hidup Keluarga Indonesia Sejahtera"                              by_hr